Ahli Nuklir Indonesia Berpengalaman 30 Tahun Lebih Operasikan Reaktor Nuklir



Reaktor nuklir sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia. Bahkan para ahli nuklir Indonesia sudah mampu mengoperasikan reaktor nuklir skala riset lebih dari 30 tahun tanpa ada masalah. Ini merupakan modal utama bagi program pembangunan PLTN di Indonesia. 'Secara teoritis reaktor riset lebih rentan dibanding reaktor untuk PLTN, karena parameternya berganti-ganti' ujar SAM ESDM Bidang Teknologi dan SDM Evita H Legowo kepada situs www.esdm.go.id, Jum'at (25/1) di Jakarta. Reaktor untuk keperluan riset itu berada di Yogyakarta, Bandung dan Serpong.

Perkembangan teknologi nuklir untuk PLTN saat telah berkembang. Aspek keamanan pengoperasian mendapat perhatian ketat. 'Berbeda dengan pemakaian bahan bakar lain, pengoperasian PLTN dengan bahan bakar uranium mendapat pengawasan ketat dari IAEA,' ujar Evita H Legowo.

Pembangunan PLTN di Indonesia merupakan pilihan yang tidak bisa dielakkan. Terutama untuk menjawab tantangan permintaan kebutuhan listrik yang terus meningkat. Selain itu juga untuk mensejajarkan penguasaan teknologi nuklir dengan bangsa lain. 'Malaysia dan Thailand juga sudah siap membangun PLTN,' ujar Evita H Legowo.

Berdasarkan kajian tim teknis yang terdiri dari DESDM, Bappeten, Batan dan PLN terdapat 14 lokasi yang layak sebagai lokasi PLTN. 'Secara kegeologian Muria memang sangat cocok. Namun pemerintah hingga saat ini belum menentukan lokasi pembangunan PLTN,' ujar Evita H Legowo.

Selain Muria, Pulau Kalimantan juga merupakan lokasi yang layak bagi pembangunan PLTN. Namun karena kebutuhan listrik lebih mendesak di P. Jawa, jika pembangunan pembangunan pembangkit di lakukan di Kalimantan, pendistribusian listrik mejadi tidak efisien. Pemerintah Indonesia sudah melakukan studi dan kajian pembangunan PLTN dengan pihak Jepang untuk di Muria. Sedang dengan Korea Selatan di lokasi selain Muria.

Pada pembangunan PLTN, setiap unit memiliki kapasitas maksimum 4000 MW. Oleh sebab itu mengingat kebutuhan permintaan listrik yang besar maka di pulau Jawa perlu dibangun di lebih satu lokasi PLTN. Hanya saja saat ini masih terus dilakukan kajian baik aspek teknis maupun non teknisnya.
Share on Google Plus

About marbun

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment