Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak adanya pengembangkan listrik murah khususnya untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kadin menilai kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sudah final, sementara usulan Kadin agar UMKM tidak terkena kenaikan TDL akhirnya tak terealisasi.
"Fokus kami sekarang adalah mendorong kawan-kawan pengusaha dan juga mengajak pemerintah untuk mengembangkan listrik murah,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga Uno dalam siaran persnya, Sabtu (19/6/2010)
Dikatakannya, pengembangan listrik murah sangat mungkin dilakukan jika pasokan listrik secara nasional terpenuhi. Demikian juga dengan pengembangan listrik yang berasal dari panas bumi dan sumber energi terbarukan lainnya.
”Jika tergantung terus dengan bahan bakar minyak akan mahal, lama-lama akan habis,” katanya.
Pengusaha yang masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia ini juga mengusulkan agar dibuat kebijakan investasi yang jelas dalam merancang pendanaan merintis industri energi terbarukan, mendorong penggunaan energi terbarukan di industri, rumah tangga dan penyedia listrik, pengembangan sumber daya manusia dan berbagai fasilitas terkait.
”Jika ini dilakukan, saya kira kita bisa menghemat 20%, listrik pun harganya akan murah. Saya kira kearah itu sudah dilakukan, tinggal dilakukan percepatan saja,” seru Sandi.
Ia juga merasa prihatin soal langkah memperjuangkan agar UMKM tidak dikenakan kenaikan TDL, pada akhirnya tidak bisa direalisasikan.
Sandi mengaku memahami apa yang menjadi alasan pemerintah dan itu semua untuk kepentingan jangka panjang industri listrik nasional.
”Soal pasokan energi, utamanya listrik menjadi salah satu problem yang cukup mengganggu ekonomi Indonesia. Secara komprehensif dan jangka panjang harus dilakukan berbagai upaya pengembangan listrik nasional,” ucapnya.
"Fokus kami sekarang adalah mendorong kawan-kawan pengusaha dan juga mengajak pemerintah untuk mengembangkan listrik murah,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga Uno dalam siaran persnya, Sabtu (19/6/2010)
Dikatakannya, pengembangan listrik murah sangat mungkin dilakukan jika pasokan listrik secara nasional terpenuhi. Demikian juga dengan pengembangan listrik yang berasal dari panas bumi dan sumber energi terbarukan lainnya.
”Jika tergantung terus dengan bahan bakar minyak akan mahal, lama-lama akan habis,” katanya.
Pengusaha yang masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia ini juga mengusulkan agar dibuat kebijakan investasi yang jelas dalam merancang pendanaan merintis industri energi terbarukan, mendorong penggunaan energi terbarukan di industri, rumah tangga dan penyedia listrik, pengembangan sumber daya manusia dan berbagai fasilitas terkait.
”Jika ini dilakukan, saya kira kita bisa menghemat 20%, listrik pun harganya akan murah. Saya kira kearah itu sudah dilakukan, tinggal dilakukan percepatan saja,” seru Sandi.
Ia juga merasa prihatin soal langkah memperjuangkan agar UMKM tidak dikenakan kenaikan TDL, pada akhirnya tidak bisa direalisasikan.
Sandi mengaku memahami apa yang menjadi alasan pemerintah dan itu semua untuk kepentingan jangka panjang industri listrik nasional.
”Soal pasokan energi, utamanya listrik menjadi salah satu problem yang cukup mengganggu ekonomi Indonesia. Secara komprehensif dan jangka panjang harus dilakukan berbagai upaya pengembangan listrik nasional,” ucapnya.
Blogger Comment
Facebook Comment