NUCLEAR INDONESIA -- Penyalahgunaan Nuklir Akan MemusnahkanGenerasi Manusia Di Muka Bumi Ini.
Islam merupakan salah satu agama samawi yang dengan kitabnya Al Quran memberikan informasi tentang alam semesta dan segala manfaatnya diciptakan Allah Swt tidak dengan sia-sia. Al Quran merupakan sumber hukum utama umat Islam, yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat, telah menjelaskan nuklear sebagai kekuatan yang sangat hebat. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Al Quran pada surat Al Hadid ayat 25 sebagai berikut :“Telah Allah turunkan logam, yang padanya terdapat kekuatan yang dahsyat dan dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia.” (QS.Al Hadiid:25)
Pada ayat tersebut, tidak dijelaskan tentang nuklear. Namun terdapat isyarat yang sangat dalam dan penuh makna, yaitu logam, kekuatan dahsyat dan kemaslahatan manusia. Terus pertanyaannya, di mana korelasi nuklir di mata Allah Swt sebagai pemilik jagat raya?
Sesungguhnya secara tersirat dalam ayat tersebut telah menjelaskan keberadaan nuklir di mata Sang Pemilik Jagat Raya, melalui dua isyarat. Isyarat yang pertama, kata Al Hadiid yang diterjemahkan dengan kata logam, bukan besi. Apabila Al Hadiid diterjemahkan dengan kata besi, maka tidak akan mewakili unsur lainnya yang bersifat logam. Sebab besi dalam ilmu Kimia merupakan salah satu unsur (ferrum) dan merupakan jenis logam. Contoh simbol unsur besi dan beberapa unsur logam lainnya dalam ilmu Kimia; Besi (Fe), Nikel (Ni), Kobal (Co), Emas (Au), Seng (Zn), Uranium (U), Thorium (Th).
Selanjutnya, isyarat yang kedua, yaitu kekuatan dahsyat (energi atau power). Kekuatan dahsyat (energi atau power) bisa berfungsi dalam dua bentuk, yaitu energi positif dan negatif. Dari kedua fungsi ini, tergantung manusia sebagai khalifah (pemimpin) yang mengimplementasinya dalam kehidupan. Apabila salah menerapkannya akan membawa dampak negatif, tetapi bila benar akan memberikan dampak positif. Salah satu unsur logam yang memiliki energi positif dan negatif adalah uranium, yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Antara lain, bidang ketenagalistrikan, medis, pertambangan, pertanian, peternakan dan kemeliteran. Dalam bidang ketenagalistrikan, uranium digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Dengan adanya dua isyarat tersebut, maka telah jelas bahwa nuklir merupakan energi yang diberikan Allah Swt untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia. Sehingga dengan demikian sebagaimana firmannya dalam Al Qur’an tersebut, memberikan dorongan kepada umat manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber kekuatan abadi. Karena nuklir merupakan kekuatan Allah Swt yang tersimpan abadi di dunia dan akhirat.
Dengan demikian, maka bagi seorang manusia yang beranggapan bahwa nuklir tidak bermanfaat dan tidak ada seruan dari Allah Swt, berarti manusia tersebut telah mengingkari titah-Nya, sebagaimana iblis dan syaitan yang ingkar kepada perintah Allah Swt. (sumber)
Islam merupakan salah satu agama samawi yang dengan kitabnya Al Quran memberikan informasi tentang alam semesta dan segala manfaatnya diciptakan Allah Swt tidak dengan sia-sia. Al Quran merupakan sumber hukum utama umat Islam, yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat, telah menjelaskan nuklear sebagai kekuatan yang sangat hebat. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Al Quran pada surat Al Hadid ayat 25 sebagai berikut :“Telah Allah turunkan logam, yang padanya terdapat kekuatan yang dahsyat dan dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia.” (QS.Al Hadiid:25)
Pada ayat tersebut, tidak dijelaskan tentang nuklear. Namun terdapat isyarat yang sangat dalam dan penuh makna, yaitu logam, kekuatan dahsyat dan kemaslahatan manusia. Terus pertanyaannya, di mana korelasi nuklir di mata Allah Swt sebagai pemilik jagat raya?
Sesungguhnya secara tersirat dalam ayat tersebut telah menjelaskan keberadaan nuklir di mata Sang Pemilik Jagat Raya, melalui dua isyarat. Isyarat yang pertama, kata Al Hadiid yang diterjemahkan dengan kata logam, bukan besi. Apabila Al Hadiid diterjemahkan dengan kata besi, maka tidak akan mewakili unsur lainnya yang bersifat logam. Sebab besi dalam ilmu Kimia merupakan salah satu unsur (ferrum) dan merupakan jenis logam. Contoh simbol unsur besi dan beberapa unsur logam lainnya dalam ilmu Kimia; Besi (Fe), Nikel (Ni), Kobal (Co), Emas (Au), Seng (Zn), Uranium (U), Thorium (Th).
Selanjutnya, isyarat yang kedua, yaitu kekuatan dahsyat (energi atau power). Kekuatan dahsyat (energi atau power) bisa berfungsi dalam dua bentuk, yaitu energi positif dan negatif. Dari kedua fungsi ini, tergantung manusia sebagai khalifah (pemimpin) yang mengimplementasinya dalam kehidupan. Apabila salah menerapkannya akan membawa dampak negatif, tetapi bila benar akan memberikan dampak positif. Salah satu unsur logam yang memiliki energi positif dan negatif adalah uranium, yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Antara lain, bidang ketenagalistrikan, medis, pertambangan, pertanian, peternakan dan kemeliteran. Dalam bidang ketenagalistrikan, uranium digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Dengan adanya dua isyarat tersebut, maka telah jelas bahwa nuklir merupakan energi yang diberikan Allah Swt untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia. Sehingga dengan demikian sebagaimana firmannya dalam Al Qur’an tersebut, memberikan dorongan kepada umat manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber kekuatan abadi. Karena nuklir merupakan kekuatan Allah Swt yang tersimpan abadi di dunia dan akhirat.
Dengan demikian, maka bagi seorang manusia yang beranggapan bahwa nuklir tidak bermanfaat dan tidak ada seruan dari Allah Swt, berarti manusia tersebut telah mengingkari titah-Nya, sebagaimana iblis dan syaitan yang ingkar kepada perintah Allah Swt. (sumber)
Blogger Comment
Facebook Comment