Sejak sekitar 5 tahun lalu Indonesia telah ditawari oleh Russia untuk memanfaatkan PLTN Apung buatan mereka. PLTNA yang pertama di dunia ini, yang telah dimulai fabrikasinya 15 April 2009 (info IAEA), memang sangat menarik perhatian dunia.
Pembangkit listrik terapung ini dapat memasok listrik di daerah terpencil semisal di kutub, memasok listrik anjungan pemboran minyak dan gas di lepas pantai, atau bahkan dapat juga berfungsi sebagai pabrik air bersih dari air laut (water desalination plant) dengan kapasitas 240.000 meter kubik air bersih perhari.
Sebagai sebuah kapal yang berharga sekitar 100 juta poundsterling, pembangkit listrik ini bermesin PWR-KLT40 yang menghasilkan 70 Mwe (2x35 Mwe), sehingga mampu memasok sebuah kota berpenduduk 200.000 orang.
PLTNA ini diharapkan dapat beroperasi 15 tahun tanpa isi ulang bahan bakar, dengan masa hidup (working life) 40 tahun, sebelum ditarik pulang untuk dekomisioning (AS).
More
Blogger Comment
Facebook Comment